Palestina: Persona non grata Sekjen PBB serangan bagi tatanan dunia
Palestina telah lama menjadi wilayah yang diperebutkan dan disengketakan antara Israel dan Palestina. Konflik yang terus menerus terjadi di wilayah tersebut telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan yang meluas. Namun, baru-baru ini, Palestina mendapat dukungan yang kuat dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, yang menyebut Palestina sebagai “persona non grata” dalam serangan terhadap tatanan dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Guterres setelah serangan udara Israel yang menghancurkan sebuah gedung yang dihuni oleh kantor berita Associated Press dan Al Jazeera di Jalur Gaza. Serangan tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk PBB, yang menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap kebebasan pers dan hak asasi manusia.
Guterres mengecam serangan tersebut dan menyatakan bahwa serangan terhadap media internasional adalah serangan terhadap kebebasan berbicara dan hak asasi manusia. Dia juga menekankan pentingnya menjaga tatanan dunia yang berdasarkan pada hukum internasional dan prinsip-prinsip PBB.
Pernyataan Guterres ini menunjukkan bahwa Palestina mendapat dukungan yang kuat dari PBB dalam menghadapi agresi Israel. Meskipun Palestina bukan anggota penuh PBB, namun dukungan dari Sekjen PBB ini menandakan bahwa PBB mengakui hak Palestina untuk merdeka dan berdaulat.
Konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun dan belum menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan. Serangan terhadap media internasional ini hanya menambah daftar panjang pelanggaran hak asasi manusia yang telah dilakukan oleh Israel di Palestina.
Diharapkan dengan dukungan dari PBB, Palestina dapat terus berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dan keadilan yang mereka inginkan. Dan semoga pernyataan Guterres ini dapat menjadi pijakan untuk menegakkan keadilan dan perdamaian di wilayah tersebut.