Kepala geng Haiti ancam kobarkan perang sipil jika PM tidak mundur
Kepala geng Haiti, Jimmy Cherizier, telah mengancam untuk memicu perang sipil di negara tersebut jika Perdana Menteri Ariel Henry tidak segera mundur dari jabatannya. Ancaman ini muncul setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise yang terjadi bulan lalu.
Cherizier, yang dikenal dengan nama panggilan Barbecue, telah menjadi figur kontroversial di Haiti. Dia adalah mantan anggota polisi yang kemudian memimpin kelompok bersenjata yang dikenal sebagai Geng 400 Mawozo. Kelompok ini telah dituduh melakukan kekerasan dan pembunuhan atas nama politik.
Ancaman Cherizier terhadap pemerintah Haiti menimbulkan kekhawatiran akan memicu konflik yang lebih besar di negara yang telah dilanda kekacauan politik dan sosial selama bertahun-tahun. Sejak pembunuhan Presiden Moise, Haiti telah menghadapi ketidakstabilan politik yang semakin memburuk, dengan demonstrasi dan bentrokan antara kelompok-kelompok bersenjata yang berbeda.
Perdana Menteri Henry telah bersikeras untuk tetap berada di posisinya dan menanggapi ancaman Cherizier dengan menegaskan bahwa dia tidak akan mundur. Namun, dengan situasi yang semakin tegang di Haiti, banyak yang khawatir bahwa kekerasan bisa meletus kapan saja.
Komunitas internasional telah mengecam ancaman Cherizier dan mendesak semua pihak di Haiti untuk menemukan solusi damai untuk mengakhiri kekacauan yang sedang terjadi. Tetapi, dengan ketidakpastian politik yang melanda negara tersebut, banyak yang mengkhawatirkan bahwa perang sipil bisa menjadi kenyataan jika ketegangan terus meningkat.
Situasi di Haiti menunjukkan betapa pentingnya stabilitas politik dan penegakan hukum dalam mencegah eskalasi konflik dan kekerasan. Pemerintah Haiti dan semua pihak terkait harus bekerja sama untuk menemukan solusi damai dan menghindari bencana yang lebih besar di masa depan. Semoga Haiti dapat segera mendapatkan kedamaian dan stabilitas yang mereka butuhkan.