Jerman tolak seruan Trump naikkan anggaran NATO ke 5 persen dari PDB
Jerman telah menolak seruan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang meminta negara-negara anggota NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka hingga 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Trump telah lama menyerukan negara-negara anggota NATO untuk memenuhi target anggaran pertahanan sebesar 2 persen dari PDB, namun kali ini ia meminta peningkatan lebih lanjut hingga 5 persen.
Namun, Jerman dengan tegas menolak permintaan tersebut. Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa peningkatan anggaran pertahanan hingga 5 persen dari PDB adalah tidak realistis dan tidak masuk akal. Menurutnya, Jerman telah berkomitmen untuk mencapai target 2 persen dari PDB pada tahun 2024, namun peningkatan hingga 5 persen akan menjadi beban yang terlalu berat bagi ekonomi negara tersebut.
Selain itu, Jerman juga menegaskan bahwa peningkatan anggaran pertahanan tidak selalu berarti peningkatan keamanan. Mereka percaya bahwa penting untuk menggunakan anggaran pertahanan dengan efisien dan efektif, daripada hanya fokus pada angka target tanpa memperhatikan penggunaan dana yang tepat.
Reaksi Jerman terhadap seruan Trump ini tidaklah mengejutkan, mengingat hubungan antara Jerman dan Amerika Serikat telah tegang dalam beberapa tahun terakhir. Trump sering mengkritik Jerman atas keterlambatan mereka dalam memenuhi target anggaran pertahanan NATO, serta kritik terhadap kebijakan perdagangan dan imigrasi Jerman.
Meskipun demikian, Jerman tetap berkomitmen untuk memperkuat kontribusi mereka terhadap keamanan global melalui partisipasi dalam misi-misi NATO dan penyediaan sumber daya militer. Mereka percaya bahwa kekuatan NATO terletak pada solidaritas dan kerjasama antara negara-negara anggotanya, bukan hanya pada tingkat anggaran pertahanan yang tinggi.
Dengan penolakan mereka terhadap seruan Trump untuk meningkatkan anggaran NATO hingga 5 persen dari PDB, Jerman sekali lagi menunjukkan kemandiriannya dalam kebijakan luar negeri dan pertahanan mereka. Mereka tetap berpegang pada prinsip-prinsip mereka sendiri, meskipun berhadapan dengan tekanan dari negara-negara lain.