China harap pemerintahan baru Lithuania perbaiki hubungan bilateral
China berharap pemerintahan baru Lithuania dapat memperbaiki hubungan bilateral yang telah terganggu akibat beberapa keputusan yang kontroversial dalam beberapa tahun terakhir.
Hubungan antara China dan Lithuania telah tegang sejak Lithuania menjadi negara pertama di Uni Eropa yang mengakui Tibet sebagai negara merdeka pada tahun 2019. Keputusan ini sangat mengganggu China, yang mengklaim Tibet sebagai bagian dari wilayahnya.
Selain itu, Lithuania juga telah memperkuat hubungannya dengan Taiwan, yang juga menjadi sumber ketegangan antara China dan negara-negara Barat. China menganggap Taiwan sebagai bagian integral dari wilayahnya dan menentang upaya apapun untuk mengakui Taiwan secara resmi.
Namun, dengan pergantian pemerintahan di Lithuania, China berharap bahwa hubungan bilateral antara kedua negara dapat diperbaiki. China ingin melihat Lithuania mengambil sikap yang lebih netral dan tidak terlibat dalam isu-isu yang sensitif bagi China.
China juga berharap bahwa pemerintahan baru Lithuania dapat memperkuat kerjasama ekonomi antara kedua negara. China merupakan mitra perdagangan penting bagi Lithuania, dan kedua negara memiliki potensi untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang, seperti infrastruktur, teknologi, dan energi.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat dalam beberapa isu politik, China dan Lithuania memiliki banyak kesamaan dalam hal kepentingan ekonomi. Oleh karena itu, China berharap bahwa kedua negara dapat bekerja sama untuk memperkuat hubungan bilateral mereka dan menciptakan situasi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Dengan adanya pemerintahan baru di Lithuania, China melihat kesempatan untuk memulai kembali hubungan bilateral yang lebih positif dan saling menguntungkan. China berharap bahwa dengan kerjasama yang baik, kedua negara dapat mencapai tujuan bersama dalam memajukan hubungan mereka ke tingkat yang lebih baik.