Uni Eropa kutuk pernyataan menteri Israel soal status Masjid Al Aqsa
Uni Eropa telah mengecam pernyataan kontroversial dari Menteri Israel terkait status Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Pernyataan tersebut dianggap sebagai provokasi yang dapat memicu ketegangan di wilayah tersebut.
Menteri Israel, Yisrael Katz, baru-baru ini menyatakan bahwa Masjid Al Aqsa harus dikendalikan oleh Israel dan tidak boleh diizinkan bagi Muslim untuk beribadah di sana. Pernyataan tersebut menuai kecaman dari sejumlah pihak, termasuk Uni Eropa yang mengecamnya sebagai tindakan yang merugikan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Masjid Al Aqsa merupakan salah satu situs paling suci dalam agama Islam dan menjadi simbol penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Konflik terkait status Masjid Al Aqsa telah menjadi sumber ketegangan antara Israel dan Palestina selama puluhan tahun.
Uni Eropa menegaskan bahwa status quo di Masjid Al Aqsa harus dihormati dan tidak boleh diubah secara sepihak oleh pihak manapun. Uni Eropa juga menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan provokatif yang dapat memperburuk situasi di wilayah tersebut.
Ketegangan di Yerusalem dan sekitarnya telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan serangkaian bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan warga Palestina. Uni Eropa telah menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai untuk konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini.
Sebagai negara anggota Uni Eropa, Israel diharapkan untuk menghormati hak-hak warga Palestina dan menghentikan segala bentuk pelanggaran terhadap mereka. Uni Eropa juga meminta Israel untuk menghormati status quo di Masjid Al Aqsa dan tidak melakukan tindakan yang dapat memicu ketegangan di wilayah tersebut.
Diharapkan bahwa kedua belah pihak dapat menahan diri dan mencari solusi damai untuk konflik mereka. Uni Eropa siap untuk memberikan dukungan dalam upaya mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah dan menjamin hak-hak semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut.