TikTok kembali beroperasi di AS beberapa jam usai ditangguhkan
Pada hari Minggu, 13 Desember 2020, TikTok kembali beroperasi di Amerika Serikat setelah beberapa jam ditangguhkan oleh pengadilan federal. Keputusan ini memberikan kelonggaran bagi pengguna TikTok di AS yang khawatir akan kehilangan akses ke platform media sosial yang sangat populer tersebut.
Pemblokiran sementara ini terjadi setelah pemerintahan Presiden Donald Trump meminta TikTok untuk menyerahkan kendali operasionalnya kepada perusahaan AS atau menghadapi larangan total di negara tersebut. Trump menganggap TikTok sebagai ancaman keamanan nasional karena platform ini dimiliki oleh perusahaan China, ByteDance.
Namun, pada akhirnya pengadilan federal memutuskan untuk menangguhkan larangan tersebut, memberikan kesempatan bagi TikTok untuk terus beroperasi di AS sementara kasus hukum yang lebih besar masih dalam proses.
Keputusan ini disambut baik oleh para pengguna TikTok di AS, yang sangat bergantung pada platform ini untuk berbagi konten kreatif dan terhubung dengan teman-teman mereka. Banyak pengguna TikTok menganggap platform tersebut sebagai tempat untuk berekspresi dan mengekspresikan diri, sehingga pemblokiran sementara tersebut menimbulkan kekhawatiran yang besar.
Meskipun TikTok kembali beroperasi di AS, masih ada ketidakpastian mengenai masa depan platform ini di negara tersebut. Pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden belum memberikan komentar resmi mengenai isu ini, sehingga para pengguna TikTok harus tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan perubahan di masa mendatang.
Dengan kembalinya TikTok beroperasi di AS, para pengguna dapat kembali menikmati konten yang mereka sukai dan tetap terhubung dengan komunitas TikTok yang luas. Namun, mereka juga diingatkan untuk tetap berhati-hati dalam menggunakan platform ini dan mematuhi aturan yang berlaku agar tidak menghadapi masalah hukum di masa mendatang.