Presiden Iran terpilih bersumpah jaga persahabatan dengan lawan
Presiden Iran terpilih, Ebrahim Raisi, telah bersumpah untuk menjaga persahabatan dengan negara-negara yang menjadi lawan politik Iran. Dalam pidato perdananya setelah dilantik, Raisi menegaskan bahwa Iran tidak akan menyerah pada tekanan dari negara-negara Barat dan akan terus memperjuangkan kepentingan negara serta rakyatnya.
Raisi, yang merupakan seorang ulama konservatif, terpilih sebagai presiden dalam pemilihan yang diwarnai oleh kontroversi dan kritik terhadap proses pemungutan suara. Namun demikian, Raisi berjanji untuk menjadi pemimpin yang adil dan menghormati prinsip-prinsip demokrasi dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden.
Dalam pidatonya, Raisi juga menegaskan pentingnya menjaga persahabatan dengan negara-negara tetangga dan mengutamakan hubungan yang baik dengan mereka. Hal ini tentunya merupakan langkah positif dalam memperkuat hubungan Iran dengan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah dan dunia.
Meskipun terdapat ketegangan politik antara Iran dan negara-negara Barat, Raisi berharap dapat memperbaiki hubungan dengan mereka melalui dialog dan diplomasi. Dia juga menegaskan bahwa Iran tidak akan mengubah kebijakan luar negerinya hanya karena tekanan dari luar, namun akan tetap memperjuangkan kepentingan nasionalnya dengan tegas.
Bersumpah untuk menjaga persahabatan dengan lawan politik merupakan langkah yang penting bagi Iran dalam memperkuat posisinya di kancah internasional. Dengan sikap yang bijaksana dan diplomatis, diharapkan Iran dapat memperbaiki hubungan dengan negara-negara lain dan mewujudkan perdamaian serta stabilitas di kawasan Timur Tengah.
Sebagai presiden baru, Ebrahim Raisi memiliki tanggung jawab besar dalam memimpin Iran ke arah yang lebih baik dan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dengan tekad dan komitmen yang kuat, diharapkan Raisi mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa Iran menuju masa depan yang lebih cerah.