
PM Lebanon khawatir atas upaya mencegah perang dengan Israel
Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri, mengungkapkan kekhawatirannya atas upaya mencegah terjadinya perang dengan Israel. Hal ini disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan media lokal, di mana ia menegaskan pentingnya menjaga perdamaian di kawasan tersebut.
Lebanon telah lama berada dalam ketegangan dengan Israel, terutama terkait dengan wilayah perbatasan yang sering kali menjadi sumber konflik. Perang terakhir antara kedua negara terjadi pada tahun 2006, yang mengakibatkan kerugian besar bagi kedua belah pihak.
Dalam upaya untuk mencegah terjadinya konflik bersenjata, Hariri menyatakan bahwa Lebanon harus terus berkomunikasi dengan Israel melalui badan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL. Menurutnya, dialog dan diplomasi harus menjadi prioritas utama dalam menyelesaikan sengketa perbatasan antara kedua negara.
Selain itu, Hariri juga menekankan pentingnya mendukung keberadaan UNIFIL di wilayah tersebut, sebagai upaya untuk menjaga stabilitas dan keamanan. Ia menegaskan bahwa kehadiran pasukan penjaga perdamaian internasional ini sangat penting dalam mencegah eskalasi konflik antara Lebanon dan Israel.
Meskipun situasi di kawasan Timur Tengah terus berubah dan tidak menentu, Hariri meyakini bahwa dialog dan kerja sama antara Lebanon dan Israel masih memungkinkan untuk dilakukan. Dengan melibatkan pihak-pihak terkait, ia berharap bahwa kedua negara dapat menemukan solusi damai untuk mengatasi sengketa perbatasan yang telah lama terjadi.
Pernyataan Hariri ini menunjukkan komitmennya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut, serta menghindari terjadinya konflik bersenjata yang dapat merugikan kedua belah pihak. Dengan demikian, upaya mencegah perang antara Lebanon dan Israel harus terus didorong, dengan melibatkan semua pihak yang terlibat untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.