Pelapor khusus PBB sebut Bashar Al Assad harus diadili di ICC
Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk situasi di Suriah, Paulo Pinheiro, telah menyatakan bahwa Presiden Suriah Bashar Al Assad harus diadili di Pengadilan Pidana Internasional (ICC) atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh rezimnya.
Dalam laporannya kepada Dewan HAM PBB pada hari Senin, Pinheiro menegaskan bahwa pemerintah Suriah di bawah kepemimpinan Assad telah melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional selama konflik yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.
Pinheiro juga menyerukan agar Dewan Keamanan PBB mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa para pelaku kejahatan di Suriah, termasuk Assad, diadili di ICC. Namun, upaya untuk mengadili Assad di ICC telah terhalang oleh veto Rusia dan Tiongkok di Dewan Keamanan PBB.
Meskipun demikian, Pinheiro menegaskan bahwa keadilan harus tetap diutamakan dan bahwa tidak ada tempat bagi pelaku kejahatan perang di Suriah untuk terhindar dari pertanggungjawaban. Dia juga meminta negara-negara anggota PBB untuk mempertimbangkan opsi lain untuk memastikan bahwa para pelaku kejahatan di Suriah diadili, meskipun tanpa dukungan dari Dewan Keamanan PBB.
Konflik di Suriah telah menewaskan lebih dari 400.000 orang dan mengakibatkan jutaan orang mengungsi sejak dimulainya protes anti-pemerintah pada tahun 2011. Keberlanjutan dari kekerasan yang terus berlangsung di Suriah menunjukkan bahwa kebutuhan akan keadilan dan pertanggungjawaban terus menjadi prioritas bagi komunitas internasional.
Dengan panggilan dari pelapor khusus PBB dan dukungan dari organisasi hak asasi manusia, diharapkan bahwa upaya untuk mengadili pelaku kejahatan di Suriah akan terus didorong dan bahwa keadilan akan ditegakkan bagi korban konflik yang menderita akibat tindakan brutal rezim Assad.