Menlu Prancis, Jerman kunjungi Damaskus pertama kali sejak Assad jatuh
Menlu Prancis, Jerman kunjungi Damaskus pertama kali sejak Assad jatuh
Pada hari Senin, Menlu Prancis, Jean-Yves Le Drian, dan Menlu Jerman, Heiko Maas, melakukan kunjungan resmi ke Damaskus, Suriah. Ini merupakan kunjungan pertama dari pejabat tinggi Eropa sejak rezim Bashar al-Assad jatuh dari kekuasaan. Kunjungan ini diharapkan dapat membuka kembali hubungan diplomatik antara Eropa dan Suriah yang telah terputus selama bertahun-tahun.
Kunjungan ini merupakan langkah penting bagi kedua negara Eropa tersebut dalam upaya memperbaiki hubungan dengan Suriah. Pasca perang saudara yang berkecamuk selama satu dekade, Suriah kini membutuhkan bantuan dan dukungan dari negara-negara Barat untuk memulihkan negerinya. Menlu Prancis dan Jerman menegaskan bahwa mereka ingin memastikan bahwa bantuan yang diberikan akan digunakan untuk memperbaiki kondisi rakyat Suriah dan bukan untuk menguntungkan rezim yang korup.
Selama kunjungan mereka, Menlu Prancis dan Jerman bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk membahas masalah kemanusiaan dan rekonstruksi Suriah. Mereka juga bertemu dengan pejabat pemerintah Suriah lainnya untuk membahas kerjasama antara Eropa dan Suriah dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, dan pendidikan.
Meskipun kunjungan ini menuai kontroversi di kalangan masyarakat internasional, Menlu Prancis dan Jerman tetap yakin bahwa dialog dengan Suriah merupakan langkah yang penting untuk membangun perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. Mereka berharap kunjungan ini dapat membuka jalan bagi hubungan yang lebih baik antara Eropa dan Suriah serta membantu Suriah pulih dari konflik yang telah menghancurkan negara tersebut.
Dengan kunjungan ini, Prancis dan Jerman menunjukkan komitmen mereka untuk membantu Suriah membangun kembali masa depannya dan memberikan bantuan yang dibutuhkan bagi rakyat Suriah yang telah menderita selama bertahun-tahun. Semoga langkah-langkah ini dapat membawa perdamaian dan kemakmuran bagi Suriah dan seluruh wilayah Timur Tengah.